Genre :Laga
Setelah mengalahkan Rie Tabing (Arthur Tobing), si Pahit Lidah (Advent Bangun) pergi bertapa, sementara Rie Tabing mengadu pada gurunya si Mata Empat (Yan Bastian), yang malah memarahinya karena kecurangan dan keserakahannya. Selesai bertapa, Pahit Lidah menjenguk dari jauh anaknya dari bidadari yang diasuh neneknya. Ia diam-diam memberi hadiah kijang pada Dirut (Toma Gagah Satria), anaknya itu.
Dirut juga diam-diam berulang kali dijenguk ibunya (Camelia Malik) yang membantunya memancing ikan, hingga suatu hari bisa berjualan saking banyaknya perolehannya. Pahit Lidah berkelana terus untuk menegakkan keadilan. Karena ini pula, ia bentrok kembali dengan Rie Tabing, yang kali ini berhasil dihabisinya. Mata Empat yang dilapori tetap menyalahkan muridnya. Di lain kesempatan, Pahit Lidah yang hendak membantu meningkatkan kemakmuran suatu desa, menngusulkan agar penduduk membendung sungai. Usul ini dilawan para tetua desa. Malah mereka dengan licik bisa mengadu Pahit Lidah dan Mata Empat dengan mengadakan sebuah pesta. Mereka sama-sama tertarik pada putri raja.
Pasal itulah yang membuat keduanya lalu adu kesaktian. Keadaan berimbang. Mata Empat lalu berlaku licik, hingga Pahit Lidah tewas. Keserakahan Mata Empat membuat dirinya juga tewas. Ia ingin mereguk kesaktian Pahit Lidah. Akibatnya dia sendiri tewas. Pertandingan akhir ini disaksikan pula oleh Dirut, yang sudah diberitahu ibunya. Ada maksud juga mengetengahkan budaya Sumatra Selatan dalam film ini, karena itu banyak tari dan tempat-tempat unik di wilayah itu ditampilkan. Dan ada juga lagu dangdut yang dinyanyikan bidadari Camelia Malik.
Kami Burn ke dalam bentuk DVD dengan format DAT,MPEG.bisa juga di putar di player DVD yang telah di support DIVX.
Setelah mengalahkan Rie Tabing (Arthur Tobing), si Pahit Lidah (Advent Bangun) pergi bertapa, sementara Rie Tabing mengadu pada gurunya si Mata Empat (Yan Bastian), yang malah memarahinya karena kecurangan dan keserakahannya. Selesai bertapa, Pahit Lidah menjenguk dari jauh anaknya dari bidadari yang diasuh neneknya. Ia diam-diam memberi hadiah kijang pada Dirut (Toma Gagah Satria), anaknya itu.
Dirut juga diam-diam berulang kali dijenguk ibunya (Camelia Malik) yang membantunya memancing ikan, hingga suatu hari bisa berjualan saking banyaknya perolehannya. Pahit Lidah berkelana terus untuk menegakkan keadilan. Karena ini pula, ia bentrok kembali dengan Rie Tabing, yang kali ini berhasil dihabisinya. Mata Empat yang dilapori tetap menyalahkan muridnya. Di lain kesempatan, Pahit Lidah yang hendak membantu meningkatkan kemakmuran suatu desa, menngusulkan agar penduduk membendung sungai. Usul ini dilawan para tetua desa. Malah mereka dengan licik bisa mengadu Pahit Lidah dan Mata Empat dengan mengadakan sebuah pesta. Mereka sama-sama tertarik pada putri raja.
Pasal itulah yang membuat keduanya lalu adu kesaktian. Keadaan berimbang. Mata Empat lalu berlaku licik, hingga Pahit Lidah tewas. Keserakahan Mata Empat membuat dirinya juga tewas. Ia ingin mereguk kesaktian Pahit Lidah. Akibatnya dia sendiri tewas. Pertandingan akhir ini disaksikan pula oleh Dirut, yang sudah diberitahu ibunya. Ada maksud juga mengetengahkan budaya Sumatra Selatan dalam film ini, karena itu banyak tari dan tempat-tempat unik di wilayah itu ditampilkan. Dan ada juga lagu dangdut yang dinyanyikan bidadari Camelia Malik.
Kami Burn ke dalam bentuk DVD dengan format DAT,MPEG.bisa juga di putar di player DVD yang telah di support DIVX.